Tips Menghindari Penipuan Melalui Telepon

Selasa, 19 Februari 2013



Saat ini modus penipuan semakin beragam jenisnya, dengan melalui Telepon rumah, Handphone, SMS, dan BBM. Modus penipuannya pun cukup rapi & cerdas. Si pelaku sangat lihai dalam memainkan perannya masinng-masing dan mereka bisa menciptakan suasana yang seolah-olah nyata terjadi. Dan ide untuk melakukan penipuan tidak akan pernah ada habisnya, seperti kita berfikir untuk segala hal baru dalam kehidupan kita. Banyak cara yang dipakai untuk melakukan penipuan, oleh karena itu kita dituntut untuk semakin waspada dan tahu modus-modus penipuan yang marak, sehingga kita tidak menjadi korban penipuan.

Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang salah satu modus penipuan melalui telpon yang menimpa keluarga saya sendiri. Tentu saja dengan harapan semoga kejadian ini tidak menimpa siapapun, apalagi sampai memakan korban lainnya, khususnya bagi kita yang sering bepergian. Untuk itu kemanapun kita pergi, kita harus memberi tahu keluarga terdekat atau orang terdekat agar diketahui jelas kemana kita pergi. Dan jangan lupa untuk selalu memberikan kabar disaat kita di luar rumah, apalagi jika perginya dalam waktu lama dan jarak jauh.

Modus penipuan ini terjadi ketika saya pergi ke luar kota untuk berkunjung ke rumah saudara untuk belajar tentang komputer. Dihari keempat dari kepergian saya, handphone saya berdering dan ternyata Ibu saya yang menelepon. Saat itu pukul 06.30 WIB, Ibu saya menelpon saya dengan nada sangat panik tentang diri saya. Ibu saya menanyakan akan keterlibatan saya dengan kasus narkoba. Sontak saya pun kaget dan segera berusaha menenangkan Ibu saya. Saat itu saya langsung mejelaskan tentang keadaan saya saat itu, bahwa saya baik-baik saja dan tidak terjadi masalah apapun. Saat itulah Ibu saya segera menutup teleponnya dan memberitahukan kepada ayah saya yang kebetulan sedang berbicara dengan penipu tersebut. Dan akhirnya penipuan tersebut dapat digagalkan.

Pelaku penipuan ini memulai misinya dengan menelepon telepon rumah saya, dan kebetulan yang mengangkat telepon itu adalah ibu saya. Saat itu penipu tersebut mengaku sebagai polisi yang sedang menangani kasus keterlibatan narkoba “saya” palsu dan teman-temannya. Polisi samaran itu meminta uang senilai 100 juta Rupiah sebagai jaminan dan ia berkata bahwasanya 2 orang teman saya yang juga terlibat sudah menyerahkan uang, masing-masing senilai 22 juta dan 27 juta rupiah. Saat itu ayah dan ibu saya yang sedang panik menawar nominal uang yang diminta. Akhirnya uang yang diminta polisi samaran itu dapat ditawar menjadi senilai 4 juta rupiah dengan harapan agar mengirimkan lagi sisanya, sehingga mencapai nominal 100 juta Rupiah.  Disaat itu ayah saya sudah mendapatkan rekening yang ditujukan si pelaku untuk mentransfer uang. Dan ketika itu juga ibu saya yang sudah mendapatkan kabar baik tentang saya, tanpa pikir panjang ia langsung memotong pembicaraan ayah saya yang sedang berbicara dengan penipu tersebut melalui telepon dan memberitahukan kepada ayah saya bahwa saya baik-baik saja dan tidak terkena kasus apapun. Dan seketika itulah ayah saya mebentak penipu tersebut dan menutup teleponnya. Namun si penipu masih terus menelpon ayah saya, tapi bunyi telepon itu diabaikan oleh ayah saya. Dan akhirya penipu tersebut tidak berani menelepon lagi.

TIPS MENGHIDARI PENIPUAN

Dalam setiap kejadian pastilah mengandung sebuah hikmah. Dan dari kejadian inilah kita dapat mengambil banyak hikmah yang terselip di dalamnya. Berikut ini ada beberapa tips jika kita menerima telpon dari  seseorang yang tidak dikenal memberitahukan sebuah musibah yang tertimpa oleh salah satu keluarga kita dan meminta uang jaminan :

1. Dalam kondisi apapun kita harus selalu waspada.

2. Carilah informasi sedetail mungkin jika menerima telepon dari orang tak dikenal yang mengabarkan tentang suatu musibah yang menimpa keluarga.

3. Jangan panik terlibih dahulu, berpikirlah selogis mungkin dan usahakan tenang.

4. Jangan takut untuk mengabari orang lain terlebih dahulu, walaupun kita diancam untuk tidak menghubungi siapapun dan harus merahasiakannya. 

5. Jangan pernah menghubungi mereka, maka dari itu kita harus sabar menghadapinya atau dalam menghadapi segala masalah.

Semoga dengan tulisan ini kita bisa mengambil banyak hikmah yang terkandung di dalamnya & memberikan informasi tambahan yang bermanfaat untuk kita. Amin

6 ALASAN MELAKUKAN SHALAT SUNNAH

Senin, 18 Februari 2013



Keutamaan Sholat Sunnah

Shalat sunnah termasuk amalan yang mesti kita jaga dan rutinkan. Di antara keutamaannya, shalat sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat wajib. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat lima waktunya dikerjakan sempurna. Kadang kita tidak konsentrasi, tidak khusyu’ (menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam shalat. Moga dengan memahami pembahasan berikut ini semakin menyemangati kita untuk terus menjaga shalat sunnah.

Pertama: Akan Menutupi Kekurangan pada Shalat Wajib
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426 dan Ahmad 2: 425. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kedua: Dihapuskan dosa dan ditinggikan derajat
Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mariy, ia berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-,  lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga’.” Atau Ma’dan berkata, “Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai Allah’.” Ketika ditanya, Tsauban malah diam.

Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.” Lalu Ma’dan berkata, “Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku.” (HR. Muslim no. 488). Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini adalah dorongan untuk memperbanyak sujud dan yang dimaksud adalah memperbanyak sujud dalam shalat.” (Syarh Shahih Muslim, 4: 205). Cara memperbanyak sujud bisa dilakukan dengan memperbanyak shalat sunnah.

Ketiga: Akan dekat dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga
Dari Rabiah bin Ka’ab Al-Aslami -radhiyallahu ‘anhu- dia berkata,
“Saya pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya. Maka beliau berkata kepadaku, “Mintalah kepadaku.” Maka aku berkata, “Aku hanya meminta agar aku bisa menjadi teman dekatmu di surga.” Beliau bertanya lagi, “Adakah permintaan yang lain?” Aku menjawab, “Tidak, itu saja.” Maka beliau menjawab, “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud (memperbanyak shalat).” (HR. Muslim no. 489)

Keempat: Shalat adalah sebaik-baik amalan
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah no. 277 dan Ahmad 5: 276. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kelima: Menggapai wali Allah yang terdepan
Orang yang rajin mengamalkan amalan sunnah secara umum, maka ia akan menjadi wali Allah yang istimewa. Lalu apa yang dimaksud wali Allah?
Allah Ta’ala berfirman,
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
“Setiap orang mukmin (beriman) dan bertakwa, maka dialah wali Allah.” (Majmu’ Al Fatawa, 2: 224). Jadi wali Allah bukanlah orang yang memiliki ilmu sakti, bisa terbang, memakai tasbih dan surban. Namun yang dimaksud wali Allah sebagaimana yang disebutkan oleh Allah sendiri dalam surat Yunus di atas. “Syarat disebut wali Allah adalah beriman dan bertakwa” (Majmu’ Al Fatawa, 6: 10). Jadi jika orang-orang yang disebut wali malah orang yang tidak shalat dan gemar maksiat, maka itu bukanlah wali. Kalau mau disebut wali, maka pantasnya dia disebut wali setan.
Perlu diketahui bahwa wali Allah ada dua macam: (1) As Saabiquun Al Muqorrobun(wali Allah terdepan) dan (2) Al Abror Ash-habul yamin(wali Allah pertengahan).

As saabiquun al muqorrobun adalah hamba Allah yang selalu mendekatkan diri pada Allah dengan amalan sunnah di samping melakukan yang wajib serta dia meninggalkan yang haram sekaligus yang makruh.
Al Abror ash-habul yamin adalah hamba Allah yang hanya mendekatkan diri pada Allah dengan amalan yang wajib dan meninggalkan yang haram, ia tidak membebani dirinya dengan amalan sunnah dan tidak menahan diri dari berlebihan dalam yang mubah.
Mereka inilah yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
“Apabila terjadi hari kiamat,tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,maka jadilah ia debu yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.Dan orang-orang yang beriman paling dahulu. Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.” (QS. Al Waqi’ah: 1-14) (Lihat Al furqon baina awliyair rohman wa awliyaisy syaithon, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 51)

Keenam: Allah akan beri petunjuk pada pendengaran, penglihatan, kaki dan tangannya, serta doanya pun mustajab
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506)

Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya do’a (Faedah dari Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad, hadits ke-38).
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

Sumber : www.rumaysho.com (Artikel Kajian Umum di Islamic Center, Dammam-KSA)
Editor : Muhammad Abduh Tuasikal

KISAH TENTANG KEPOMPONG

Minggu, 17 Februari 2013



Pada suatu hari seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinyamelewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.


Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya.Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap2 mengkerut.Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar danmelebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yg mungkin akan berkembang nantinya.

Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernahbisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yg menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.


Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita.
Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Saya memohon Kekuatan .. Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan ... Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.


Saya memohon Kemakmuran .... Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.


Saya memohon Keteguhan hati ... Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.


Saya memohon kebahagiaan dan cinta kasih...Dan Tuhan memberikan kesedihan kesedihan untuk dilewati.


Saya memohon Cinta .... Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untukditolong.


Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati.... Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.


Saya tidak memperoleh yg saya inginkan, saya mendapatkan segala yangsaya butuhkan.


Subhanallah...

AYAT KURSI SEBELUM TIDUR

Selasa, 05 Februari 2013



Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu berhasil ditangkapnya.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah SAW," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek: "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin?Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.
Keesokanharinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananm usemalam, ya Abu Hurairah?"
Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwaia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya.
"Bohong dia," kata Nabi : "Padahal nanti malam ia akan datang lagi."
Kerana Rasulullah SA.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan akuadukan kamu kepadaRasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah SAW, dan beliau pun bertanya seperti kemarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-gerik disekelilingnya, sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti yang dikatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekalilagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kemarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret kehadapan Rasulullah SAW? Kenapa mau saja ia ditipu olehnya? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang diajaga."Nah, benarjuga, ia datang lagi," katanya dalamhati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuklutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya.
"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi kemari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat dipahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa akhirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."
"Kalimat-kalimat apakah itu? "Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi: Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."
Maka pencuri itu pun dilepaskanoleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah SAW untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.
"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam? " tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.
"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.
"Kalimat apakah itu? " tanyaNabi.
Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."
Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi SAW berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta. "KemudianNabi SAW bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang Bertemu denganmu tiap malam itu?"
"Entahlah."Jawab Abu Hurairah.
"Itulah syaitan."

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Hikmah Dari Langit - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger